KARYA ILMIAH

Jumat, 25 Februari 2011

KARYA ILMIAH


Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.

3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.

Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :
1.Menyajikan fakta secara objektif

2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran

3.Disusun secara sistematis

4.Cenderung bersifat induktif.

5.Bertolak dari hipotesis tertentu.

6.Menghindari tindakan yang manifilatif .

7.Bersifat ekspositiris maupun argumentatif

Menurut Wikipedia: Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Jenis jenis karya ilmiah


1.      Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa

Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi

Contoh lainnya


1.   1.   Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a.      a.  Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.

b.      Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

c.      b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3). Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)

d.      c..Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.

e.       d..Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.

f.       e..Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

2.      2.Karya ilmiah Penelitian.

a.       a. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

b.       b.  Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

c.       c.  Laporan hasil penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

d.       d.  Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).

2. Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku

Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman,  dan naskah drama

3. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah

Misal: artikel, editorial, opini, feuture, reportase

.


Cirri – ciri karya ilmiah


1. Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ) fakta sesuai dengan yang diteliti

2. Bersifat metodis dan sistematis dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi

3. Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah  laras bahasa ilmiah harus baku dan formal. Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu

4.  Bahasa yang digunakan adalah ragam formal

5. Netral.

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.


Karya Non Ilmiah


Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.


Karya non ilmiah bersifat:


1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi

sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

4. Kritik tanpa dukungan bukti.



Karya Tulis Non-ilmiah

Karya tulis non-ilmiah (karya non Ilmiah) adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.

Sifat Karya Non-ilmiah

1.emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui kebenaran,
2.persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca

3.deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta, dan

4.terkadang over claiming. Karya-karya non ilmiah ini terutama dapat dilihat dalam bentuk karya-karya seni, seperti  cerpen, novel, puisi, komik dan lain-lain yang semisalnya.


Macam-macam Karya Non-ilmiah

a.Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

b.Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.

c.Roman. Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

d.Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.

e.Drama. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.


Ciri-ciri Karya Non-ilmiah Biasanya Bersifat


1.Non Teknis Konkrit :Informatif, bernada populer, imajinatif,dll

2.Teknis Umum :Informatif,umum, tidak untuk kepentingan pribadi,masalah secara umum,tidak ada ajakan emosional,konkrit,dll.

3.Abstrak normal :Informatif, umum, non teknis,Tidak untuk kepentingan
pribadi, populer,dll.

4.Spesifik Historis : spesifik,sumber sejarah, bahasa dan susunan formal,dll.

5.Emotif : sedikit informasi, tidak sistematis,dll

6.Persuasif : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca,dll

7.Deskriptif : Informasi sebagian imajinatif dan subyektif,pendapat pribadi, nampaknya dapat dipercaya.
8.Kritik : Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik, berprasangka menguntungkan, formal,dll.


SUMBER BY:
wikipedia.org
google.com

DEDUKTIF

DEDUKTIF


berfikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
dalam deduktif  terdapat silogisme. silogisme ini terbagi menjadi 3 yaitu, kategorial, hipotesis, dan alternatif. 

ciri - ciri paragraf deduktif:
paragraph deduktif 
adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat penjelas untuk mendukung kalimat
tekhniknya yaitu umum-khusus

SILOGISME
silogisme  adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.silogisme bisa juga di artikan sebagai Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus.
Silogisme dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1.      Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
2.      Silogisme Hipotesis

Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3.      Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
sumber by:
wikipedia.org




PENALARAN

Minggu, 13 Februari 2011

 
Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif 
sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial

Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
barra bisa mengendarai motor
ayah barra juga mengendarai motor
·         
Generalisasi : keluarga barra bisa mengendarai motor. Pernyataan “barra bisa mengendarai motor” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
·         barra bisa mengendarai motor tetapi tidak bisa mengendari mobil
  
  Macam-macam generalisasi

   1. Generalisasi sempurna/Tanpa loncatan induktif
        Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. 
        Contoh: 
         a. sensus penduduk
b. Setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun Masehi kemudian disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31. dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
c. Setelah bertanya pada masing-masing mahasiswa kosma H2 tentang kewarganegaraan mereka, kemudian disimpulkan bahwa : Semua mahasiswa kosma H2 adalah warga negara Indonesia. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu kewarganegaraan masing-masing mahasiswa, kita selidiki tanpa ada yang ketinggalan. Generalisasi sempurna ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tentu saja tidak praktis dan tidak ekonomis. ( Mundiri, 1994 : 129 )
    2. Generalisasi tidak sempurna/Loncatan induktif
       Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga  untuk semua fenomena yang belum diselidiki.  
      Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
       Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
     Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian  yang benar.
     Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
     1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
     2. Sampel harus bervariasi.
     3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
    
    perbedaannya yaitu : kalau generalisai tanpa loncatan induktif generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. sedangkan loncatan dengan induktif generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga  untuk semua fenomena yang belum diselidiki

   sumber by:

KONSUL OPERATOR

Rabu, 09 Februari 2011


KONSUL OPERATOR

Konsul operator merupakan suatu operasi di dalam komputer untuk menjalankan pengawasan untuk kerja sistem.Konsol operator berguna untuk mengeksekusi komputer yang sama yang menjadi host Operator konsol. Tugas-tugas ini dapat dijalankan dalam konteks pemilihan pengguna. Konsol operator tugas dijalankan di bawah konteks keamanan dari pengguna yang menjalankan Operator konsol. Setiap user MOM, mom writer, atau mom Administrator dapat menjalankan tugas konsol.

konsul operator masuk ke dalam lapisan sistem operasi, Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem operasi terlapis terdiri dari enam lapisan, yaitu:
1.     Lapisan 0. Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu habis dan lapisan ini mendukung dasar multi-programming pada CPU.
2.     Lapisan 1. Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama dan pada 512 kilo word drum yang digunakan untuk menahan bagian proses ketika tidak ada ruang di memori utama.
3.     Lapisan 2. Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console. Lapisan ini masing-masing proses secara efektif memiliki operator console sendiri.
4.     Lapisan 3. Mengatur peranti I/O dan menampung informasi yang mengalir dari/ke proses tersebut.
5.     Lapisan 4. Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses, memori, console, atau manajemen I/O.
6.     Lapisan 5. Merupakan operator sistem
dari lapisan sistem operasi,ternyata operator consule terdapat di lapisan ke 2. yg berguna untuk menangani komunikasi antara masing-masing proses

Konsol operator tugas dapat didefinisikan untuk tiga jenis tampilan yang berbeda:
Tanda
Tugas yang ditentukan untuk jenis tampilan Tanda hanya dijalankan ketika melihat tanda aktif dan waspada tunggal dipilih.
Acara
Tugas ditetapkan untuk tampilan Acara hanya dijalankan ketika melihat acara adalah aktif dan satu aktivitas dipilih.
Komputer
Ketika suatu tugas yang ditetapkan untuk jenis tampilan Komputer, maka akan dieksekusi.

Tugas Komputer yang ditetapkan untuk jenis tampilan Komputer tidak akan tersedia bila kelompok komputer jenis tampilan dipilih
sumber referensi:
hafizh_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15550/week+1.doc